Jumat, 21 Oktober 2016

7 Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

Apakah perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik? Pada saat Anda ingin menanam tumbuh-tumbuhan, Anda membutuhkan pupuk untuk menyuburkan media tanamnya. Pupuk mengandung unsur hara dan bahan organik yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Dengan demikian tanaman yang diberikan pupuk secara rutin akan tumbuh dengan baik.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan pupuk sebagai penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur yang diperlukan oleh tanaman. Menurut teknik pembuatannya, ada dua macam pupuk yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang terbentuk secara alami dan tidak melalui proses kimia. Pupuk ini bisa dibuat dengan melakukan daur ulang terhadap daun-daunan dan kotoran binatang. Sedangkan pupuk buatan ialah pupuk yang merupakan hasil proses kimia dan biasanya dibuat di pabrik pupuk.

perbedaan-pupuk-organik-anorganik.jpg

Pupuk Organik

Menurut KBBI, pupuk organik yaitu zat hara tanaman yang berasal dari bahan organik. Pada dasarnya pupuk ini dibuat menggunakan bahan-bahan alami yakni sisa pelapukan organisme seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan. Misalnya kotoran hewan, daun, sekam, kulit buah, dan lain-lain. Contoh pupuk organik di antaranya pupuk kompos, pupuk saresah, pupuk bokashi, pupuk kandang, serta pupuk cair organik.

Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan hasil dari pemrosesan bahan-bahan kimia. Pembuatan pupuk ini biasanya dilakukan di pabrik khusus. Pupuk ini diolah melalui serangkaian tahap-tahap rekayasa kimiawi, fisik, ataupun biologis. Kini pupuk anorganik banyak dijual oleh toko tanaman seiring dengan meningkatnya permintaan pasar akan pupuk ini.

Perbedaan

Di bawah ini perbedaan-perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik yaitu :

  1. Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami dan pupuk anorganik dibuat/dicampur dengan bahan-bahan kimia.
  2. Pupuk organik memiliki manfaat yang luas. Sedangkan manfaat pupuk anorganik terbatas untuk fungsi-fungsi tertentu.
  3. Pupuk organik bersifat menyuburkan tanah. Berbeda dengan pupuk anorganik yang mengubah sifat-sifat tanah tersebut.
  4. Tanah yang diberikan pupuk organik terus-menerus akan berubah menjadi gembur. Sementara itu, pemakaian pupuk anorganik dalam waktu yang lama akan membuat tanah menjadi tandus.
  5. Pupuk organik tidak membunuh mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Lain halnya dengan pupuk anorganik yang dapat membinasakan makhluk hidup yang bersembunyi di balik tanah.
  6. Pupuk organik terserap ke dalam tanah secara bertahap-tahap. Sedangkan proses penyerapan pupuk anorganik ke dalam tanah terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
  7. Pemakaian pupuk alami membuat tanaman bersifat organik dan bebas residu bahan kimia sehingga harga jualnya lebih mahal daripada tanaman yang memakai pupuk anorganik.

Artikel Terkait