Apakah perbedaan antara apartemen dan rumah susun? Tren hunian vertikal semakin populer di Indonesia, terutama di daerah-daerah perkotaan. Hunian dengan model seperti ini dinilai mempunyai harga beli yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perumahan tapak. Oleh sebab itu, mereka yang memiliki anggaran tidak begitu banyak masih bisa tinggal di lingkungan yang strategis.
Dua di antara berbagai hunian vertikal yang paling sering dilirik oleh masyarakat di Indonesia adalah apartemen dan rumah susun (rusun). Apartemen merupakan tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar mandi, dapur, kamar tidur, dan lain-lain) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang mewah dan besar, dilengkapi dengan berbagai fasilitas (kolam renang, toko, pusat kebugaran, dan sebagainya). Sedangkan rumah susun ialah gedung atau bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga).
Apartemen
Apartemen dapat diartikan sebagai model tempat tinggal yang hanya menggunakan sebagian kecil ruangan dari suatu bangunan. Dalam setiap bangunan apartemen terdiri dari beberapa unit yang jumlahnya mencapai puluhan hingga ratusan. Kata apartemen memiliki sinonim yaitu flat atau rumah pangsa. Kata ini biasa dipakai di Amerika Utara. Sedangkan kata flat umumnya digunakan di Britania Raya.
Seiring dengan meningkatkan tren hunian modern, apartemen semakin dipilih oleh masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan muda yang mempunyai tingkat mobilitas yang tinggi. Tercatat jumlah apartemen di Jakarta pada tahun 2013 adalah 15.068. Data tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 20.889. Sedangkan pada tahun 2015, jumlah apartemen di Jakarta mencapai 24.854.
Rumah Susun
Rumah susun bisa dibilang merupakan apartemen yang sederhana. Hal ini dikarenakan pada dasarnya bentuk bangunan rumah susun sama dengan apartemen, tetapi rumah susun tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang bersifat mewah. Sebagian masyarakat kerap menyingkat istilah rumah susun menjadi rusun. Tujuan utama didirikannya rumah susun ialah mengatasi keterbatasan lahan di lingkungan perkotaan sehingga membuat harganya melambung tinggi.
Adanya rusun membuat harga tempat tinggal di lingkungan perkotaan tetap terjangkau bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Rata-rata harga rumah susun di Indonesia berkisar antara Rp 90-140 juta. Di Jakarta, bangunan rumah susun ini terdapat di perumahan nasional Tanah Abang, Penggilingan, Klender, Marunda, Tanah Tinggi, Tebet, Pulomas, Pulo Gebang, Pulo Gadung, dan Cipinang.
Perbedaan
Berikut ini faktor-faktor yang membedakan apartemen dengan rumah susun (rusun) yaitu :
- Apartemen pada umumnya dibanderol dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan rumah susun.
- Apartemen diperuntukkan kepada masyarakat dari golongan menengah ke atas. Tetapi rumah susun ditujukan untuk masyarakat dari golongan menengah ke bawah.
- Apartemen selalu dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang sangat mewah. Sedangkan rumah susun dibangun di lokasi yang berdekatan dengan fasilitas umum.
- Apartemen didukung oleh teknologi yang canggih untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh penghuninya, di mana hal tersebut tidak akan dijumpai pada rumah susun.
- Apartemen terdiri atas beberapa unit yang dibuat dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Sementara itu, unit-unit di rumah susun biasanya dibangun dengan spesifikasi yang sama atau hampir sama.