Apakah perbedaan rendah hati dan rendah diri? Setiap manusia mempunyai berbagai macam sifat, baik sifat positif maupun sifat negatif. Tidak sedikit orang yang masih keliru dalam mengartikan sifat rendah hati dan sifat rendah diri. Hal ini dikarenakan kedua istilah tersebut sama-sama menggunakan kata rendah. Padahal makna yang terkandung di dalamnya saling bertolak belakang.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), rendah hati adalah hal (sifat) tidak sombong atau tidak angkuh. Ini berarti rendah hati tergolong sebagai sifat yang terpuji dan patut dimiliki oleh semua orang. Beda dengan pengertian rendah diri menurut KBBI adalah hal (sifat) yang merasa dirinya kurang. Rendah diri identik dengan kata minder.
RENDAH HATI
Rendah hati merupakan suatu sifat yang terpuji. Dengan memiliki sifat ini, kita mau membantu semua orang. Kita pun tidak akan membeda-bedakan setiap orang karena pada dasarnya masing-masing individu manusia memiliki karakteristik yang istimewa, penting, dan unik. Seseorang yang memiliki sifat rendah hati juga mau mendengar, menerima, dan menerapkan saran serta kritik yang ditujukan kepadanya.
Ciri-ciri sifat rendah hati lainnya yaitu mau mengalah demi kebaikan dan berani mengaku salah jika memang itu demikian adanya. Selain itu, sifat ini juga ditunjukkan dengan mau meminta maaf bila berbuat salah serta memaafkan kepada orang lain yang bersalah. Orang yang bersifat rendah hati pun selalu bertutur kata dengan lemah lembut, penuh pengendalian diri, dan mengutamakan kepentingan orang banyak.
Pada dasarnya, rendah hati mengandung makna tidak sombong, tidak takabur, dan tawadhu. Sifat rendah hati harus senantiasa diterapkan dalam menjalin hubungan sesama manusia. Allah SWT berfirman :
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (adalah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqon : 63)
RENDAH DIRI
Rendah diri merujuk kepada sifat yang merasa dirinya sendiri penuh dengan kekurangan. Sifat ini sangat bagus apabila diaplikasikan dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan. Tetapi rendah diri akan menjadi sifat yang tercela bila diterapkan dalam hubungan antara sesama manusia. Seseorang yang bersifat rendah diri akan merasa tidak percaya diri dan minder sehingga ia sulit mengalami perkembangan di pergaulannya.
Ada dua faktor yang menyebabkan munculnya sifat rendah diri pada tubuh seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud antara lain cacat, kurang cerdas, atau karakteristik dasar. Sementara penyebab rendah diri dari faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan serta kondisi kesehatan jiwa dan raga.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat rendah diri meliputi :
- Tidak sadar bahwa dirinya mempunyai kelebihan.
- Merasa dirinya memiliki banyak sekali kelemahan.
- Sulit menjalin pergaulan dengan orang lain.
- Sulit tampil di depan banyak orang.
- Selalu merasa kesepian, tidak bahagia, penuh tekanan, dan tertekan.
- Sering merasa takut bahwa dirinya akan ditolak oleh orang lain.
- Senantiasa merasa curiga terhadap orang lain.
- Bersikap terlalu hati-hati sehingga terkesan kaku dan formal.
Oleh karena itu, rendah hati harus diterapkan pada hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Dengan begini, kita tetap menyadari bahwa diri kita sebagai manusia sama sekali bukan apa-apa dan tidak berarti sehingga bisa menghindarkan dari sifat takabur. Dalam suatu hadist disebutkan :
“Barangsiapa yang merendahkan diri di hadapan Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya pada tempat yang tinggi. Dan barangsiapa yang takabur kepada Allah, maka Allah akan menghinakannya sampai ke tempat serendah-rendahnya.” (HR. Ahmad).