Apakah perbedaan antara jalan aspal dan jalan beton? Jalan memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara suatu daerah dengan daerah lain. Berkat adanya jalan, kita bisa pergi ke suatu tempat dengan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Tidak jarang kita mendengar berita di mana suatu daerah menjadi terisolir karena jalan utamanya terputus akibat mengalami kerusakan atau terkena bencana alam.
Pada mulanya manusia membuat jalan hanya dengan menebang pohon-pohon yang menghalanginya. Namun seiring dengan kemajuan zaman, ada banyak sekali material bangunan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat jalan. Dua di antaranya yaitu aspal dan beton. Dalam dunia sipil, jalan aspal biasa disebut sebagai perkerasan lentur. Sedangkan sebutan lain untuk jalan beton ialah perkerasan kaku. Julukan tersebut diambil dari sifat-sifat yang dimiliki oleh jalan aspal maupun jalan beton.
Jalan Aspal
Jalan aspal dibuat menggunakan bahan pengikat berupa campuran aspal panas atau hot mix. Menariknya, tingkat penggunaan jalan aspal bisa menjadi pertanda kondisi perkembangan suatu daerah. Kadar kandungan aspal pada pembuatan jalan ini bisa mencapai 60 persen. Untuk memenuhi kebutuhan aspal tersebut, saat ini Indonesia masih mengimpornya dari luar negeri.
Kelebihan yang dimiliki oleh jalan aspal antara lain biaya pembangunan awal relatif lebih murah, permukaannya lebih halus, lebih murah bila diaplikasikan pada jalan dengan lalu lintas ringan, serta perawatannya lebih mudah. Jenis jalan ini sangat direkomendasikan untuk tanah yang kondisinya sudah stabil. Sayangnya jalan aspal rentan sekali mengalam kerusakan jika terus tergenangi air. Pembuatan jalan aspal juga sebaiknya tidak dilakukan di atas tanah yang memiliki kondisi buruk.
Jalan Beton
Jalan beton terbuat dari plat beton semen lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar. Oleh karena itu, kekuatan perkerasan jalan ini diperoleh dari plat beton yang menyusunnya. Setidaknya pembuatan jalan beton memakai beton mutu K-300 dengan tebal minimal 20 cm. Tujuannya agar tahan aus akibat roda lalu lintas, mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap pelapukan akibat cuaca, serta perawatannya lebih mudah.
Jalan beton mempunyai keunggulan yaitu mampu menahan beban yang berat, tahan dari genangan air, biaya perawatannya lebih murah, bisa dibuat di atas tanah yang lemah, dan material-material pembuatnya gampang diperoleh. Jalan tipe ini sangat direkomendasikan untuk lalu lintas yang padat di atas tanah yang kondisinya labil. Namun kelemahannya ialah biaya pembangunan awalnya lebih mahal, kehalusan permukaannya sangat dipengaruhi oleh proses pengecoran, dan warnanya terlihat gersang.
Perbedaan
Dari artikel di atas, kita bisa mengambil kesimpulan kalau beda antara jalan aspal dan jalan beton meliputi :
- Bahan baku keduanya jelas berbeda. Jalan aspal terbuat dari campuran aspal panas dan jalan beton terbuat dari campuran adukan beton.
- Biaya pembangunan jalan aspal relatif lebih murah daripada jalan beton.
- Jalan beton mampu menahan beban yang lebih berat dibandingkan jalan aspal.
- Jalan beton tahan terhadap genangan air, tetapi jalan aspal tidak tahan.
- Perbaikan jalan beton lebih mudah dilakukan ketimbang jalan aspal.
- Tetapi biaya yang diperlukan untuk memperbaiki jalan aspal lebih sedikit dibandingkan dengan biaya perbaikan jalan beton.
- Jalan beton bisa dibangun di atas tanah dasar dengan kondisi apapun. Berbeda dengan jalan aspal yang harus dibuat di atas tanah dasar yang kondisinya stabil.
- Material-material pembuat jalan beton lebih mudah didapatkan.
- Tampilan jalan aspal jauh lebih bagus daripada jalan beton. Jalan beton akan tampak gersang, tandus, dan keras.
- Permukaan jalan aspal mempunyai tekstur yang lebih halus. Sebaliknya tekstur permukaan jalan beton tidak terlalu mulus dan agak bergelombang.