Apakah perbedaan antara kopling manual dan kopling otomatis? Tahukah Anda, perangkat kopling memiliki peran yang sangat krusial pada sepeda motor. Komponen ini bertanggung jawab secara penuh untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga yang berasal dari kruk-as menuju ke transmisi, atau orang awam menyebutnya gigi persneling. Adanya teknologi kopling memungkinkan laju kendaraan bermotor menjadi lebih maksimal dengan pengaturan penggunaan bahan bakar sesuai kebutuhan.
Berdasarkan prinsip kerjanya, kopling dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kopling manual serta kopling otomatis. Kopling manual biasanya masih ditanamkan pada sepeda motor yang berjenis sport sehingga pengendaranya perlu menekan tuas kopling sebelum mengubah posisi gigi persneling. Sedangkan kopling otomatis sudah banyak diterapkan pada sepeda motor yang berjenis bebek. Sayangnya kopling yang berjalan secara otomatis mengakibatkan ada cukup banyak tenaga yang hilang.
Kopling Manual
Komponen yang bertugas untuk mengatur kinerja kopling manual adalah handle/tuas kopling. Cukup dengan menekan tuas kopling tersebut, maka Anda sudah mengaktifkan fungsinya. Ketika tuas kopling ditarik, kawat kopling akan menekan alat pembebas kopling, menekan batang tekan, lalu mendorong piring penekan ke arah yang berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya posisi plat gesek dan plat tekan menjadi saling merenggang sehingga putaran rumah kopling tidak diteruskan ke poros utama.
Sebaliknya saat tuas kopling ini dalam kondisi bebas, plat tekan dan plat gesek akan dijepit oleh piring penekan dengan pegas kopling. Hal ini mengakibatkan timbulnya tenaga putar dari poros engkol hingga ke roda belakang. Ingat, kopling manual menggunakan dua buah tipe media perantara yaitu kawat kopling yang ditarik oleh tuas kopling serta sistem hidrolik yang ditekan oleh tuas kopling. Sementara itu, tiga tipe pembebasan kopling yang umum diaplikasikan memakai kabel kopling yakni outer push type, inner push type, dan rack and pinion type.
Kopling Otomatis
Prinsip kerja kopling pada dasarnya sama seperti kopling manual. Perbedaannya terletak pada teknik pengoperasian kopling otomatis yang tidak ditarik oleh kabel kopling atau ditekan cairan hidrolik, melainkan kopling ini mengandalkan komponen kopling sentrifugal yang bekerja sesuai kecepatan putaran mesin. Saat putaran mesin rendah, kopling sentrifugal dan kampas kopling akan berubah menjadi kecil sehingga menyebabkan lepasnya sepatu kopling dari rumah kopling lalu tertarik ke arah poros engkol.
Hal ini mengakibatkan posisi rumah kopling yang berkaitan dengan gigi persneling pertama penggerak menjadi bebas dari poros engkol. Kemudian pada waktu kecepatan putaran mesin bertambah, gaya yang diciptakan oleh kopling sentrifugal akan semakin meningkat dan melebihi gaya tarik kembali sehingga kanvas kopling akan terdorong hingga ke rumah kopling. Selanjutnya rumah kopling ini bakal turut berputar kemudian meneruskannya ke tenaga gigi persneling pertama yang digerakkan.
Kopling otomatis juga telah ditanami dengan kopling kedua. Posisi kopling ini sengaja diletakkan bersama-sama dengan primary drivern gear yang ada di poros pusat. Kopling kedua ini berhubungan langsung pula dengan mekanisme proses pemindahan transmisi gigi persneling. Jadi ketika kedudukan gigi persneling dipindahkan oleh pedal pemindah gigi, maka kopling kedua akan dibebaskan secara otomatis oleh proses pergerakan poros pemindah gigi tersebut.