Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 April 2017

5 Perbedaan Penyakit Asam Urat dan Rematik

Apakah perbedaan antara penyakit asam urat dan rematik? Saat ini masih banyak orang yang salah menduga antara penyakit asam urat dengan penyakit AR (Artritis Rhematoid). Padahal faktanya kedua penyakit ini jelas-jelas berbeda satu sama lain. Ada ciri khusus yang menandai gejala awal apakah seseorang tengah menderita asam urat atau rematik.

Kesalahan dalam memahami penyakit asam urat dan penyakit rematik dapat menimbulkan dampak yang fatal bagi para penderitanya. Salah kaprah yang paling sering terjadi karena anggapan yang keliru ini yaitu pengobatan untuk menyembuhkan asam urat dikira sama dengan rematik. Jika pengobatan yang tidak benar ini terus dilakukan, akibatnya penyakit akan semakin parah hingga munculnya penyakit baru.

asam-urat-dan-rematik.jpg

Asam Urat

Gejala yang paling melanda para penderita penyakit asam urat ialah nyeri di bagian kakinya. Kalau pun di anggota tubuh yang lain, nyeri sendi pada asam urat tersebut cenderung hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja. Tidak ada tanda-tanda sendi menjadi hangat atau memerah jika terkena penyakit ini. Jika tidak segera ditangani, rasa nyeri yang terjadi pada sendi akan semakin parah, mengganggu kesehatan penderita, hingga berubah menjadi penyakit rematik.

Rematik

Penyakit rematik ditandai dengan rasa nyeri yang begitu hebat. Nyeri tersebut bisa terjadi di segala sendi, bahkan sendi rahang. Nyeri yang menimpa penderita rematik biasanya juga bersifat simetris. Misalnya kalau sendi kaki sebelah kanan terkena, maka sendi kaki kiri pun ikut terkena. Ciri-ciri khas lainnya yaitu area di sekitar sendi yang terkena akan menjadi hangat, terasa nyeri, dan berwarna memerah.

Jika di suatu pagi Anda tiba-tiba merasakan nyeri sendi pada tangan hingga lebih dari satu jam, maka kemungkinan besar Anda adalah seorang penderita rematik. Gejala ini muncul sebagai akibat dari imun yang justru menyerang balik bagian tubuh yang normal. Oleh karena itu, penyakit rematik perlu diterapi hingga sembuh karena berisiko dapat mengakibatkan lumpuh. Selain pola hidup yang buruk, penyakit rematik juga dapat disebabkan oleh lingkungan, genetik, ras, serta jenis kelamin.

Perbedaan

Jadi perbedaan-perbedaan antara penyakit asam urat serta penyakit rematik antara lain :

  1. Penyakit asam urat biasanya menyerang sendi kaki. Sedangkan penyakit rematik kerap menyerang semua sendi-sendi di tubuh.
  2. Gejala penyakit asam urat yaitu nyeri pada salah satu bagian tubuh. Berbeda dengan gejala pada penyakit rematik yakni nyeri yang terasa di beberapa bagian tubuh.
  3. Nyeri yang dirasakan oleh para penderita rematik terasa lebih lama dibandingkan dengan penderita asam urat. Bahkan nyeri tersebut bisa sampai lebih dari sejam.
  4. Tanda penyakit asam urat hanyalah perasaan sendi pada bagian yang terserang. Sementara penyakit rematik memiliki tanda lain yaitu suhu badan naik dan memerah.
  5. Penyakit asam urat yang sudah akut akan berkembang menjadi penyakit rematik. Dan jika penyakit ini bertambah parah, maka penderitanya akan menjadi lumpuh.

Rabu, 15 Februari 2017

Ini Dia Perbedaan Vitamin dan Suplemen

Sampai saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara vitamin dan suplemen. Mereka sering menganggap bahwa keduanya sama saja. Bahkan tidak sedikit pula orang yang menyebut vitamin sebagai suplemen, begitu pula sebaliknya. Tentu saja, hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena jika salah dalam mengonsumsi vitamin atau suplemen, maka manfaat yang didapatkannya tidak bisa maksimal.

Perlu diperhatikan bahwa vitamin dan suplemen itu berbeda. Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang terkandung di dalam makanan. Bagi manusia, vitamin berguna untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh. Selain dari makanan, vitamin juga bisa diperoleh dari obat dan suplemen.

Sementara itu, suplemen merupakan produk buatan manusia yang berfungsi sebagai pelengkap makanan. Suplemen umumnya memiliki kandungan satu atau lebih zat-zat bermanfaat seperti vitamin, mineral, zat yang berasal dari tumbuhan, serta asam amino. Pada dasarnya, zat-zat yang terkandung di dalam suplemen bertujuan untuk meningkatkan prosentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) bagi pemakainya.

perbedaan-vitamin-dan-suplemen.jpg

Jadi bisa disimpulkan bahwa vitamin merupakan zat tunggal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung pertumbuhan. Berbeda dengan suplemen yang merupakan produk buatan manusia untuk mencukupi kebutuhan gizi pemakainya. Kebanyakan suplemen banyak mengandung vitamin. Namun tidak sedikit pula suplemen yang menjadi sumber dari mineral, asam amino, fitokimia, dan lain-lain.

Vitamin ialah salah satu zat tunggal organik yang diperlukan oleh tubuh manusia setiap hari. Seseorang yang mengonsumsi vitamin dalam kadar yang tidak cukup akan mengalami kekurangan gizi. Dampaknya orang tersebut cepat atau lambat bakal menderita penyakit tertentu. Misalnya seseorang yang kekurangan vitamin A menyebabkan pandangan matanya mengalami gangguan yang serius.

Berbeda halnya dengan suplemen. Peran suplemen hanya sebatas sebagai bahan pelengkap makanan. Suplemen dibutuhkan untuk mencukupi AKG yang dibutuhkan oleh seseorang pada suatu waktu. Oleh sebab itu, pemberian suplemen lebih ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi seperi para manula, ibu hamil, ibu menyusui, vegetarian, orang yang sedang diet, atlet, binaragawan, dan sebagainya.

Perbedaan

Dari uraian singkat di atas, kita bisa mengetahui kalau perbedaan antara vitamin dan suplemen antara lain :

  1. Vitamin adalah zat alami dan suplemen merupakan produk buatan.
  2. Vitamin banyak terkandung di dalam makanan, obat, dan suplemen. Sedangkan suplemen merupakan sumber dari vitamin, mineral, asam amino, dan lain-lain.
  3. Vitamin sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia setiap hari. Berbeda dengan suplemen yang diperlukan orang-orang tertentu pada suatu waktu.
  4. Vitamin berperan penting dalam mendukung pertumbuhan manusia. Sementara itu, suplemen berguna untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh seseorang.
  5. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang serius. Namun orang yang tidak mengonsumsi suplemen tidak memiliki akibat apapun asalkan kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik.

Kamis, 03 November 2016

Ini Perbedaan Toko Obat Berizin dan Apotek

Apakah perbedaan antara toko obat berizin dan apotek? Masyarakat yang tinggal di lingkungan perkotaan dapat membeli obat di apotek ataupun toko obat. Pada dasarnya, mereka sama-sama menjual obat-obatan secara eceran. Tapi tahukah Anda kalau toko obat berizin itu berbeda dengan apotek?

Menurut peraturan yang berlaku di Indonesia, toko obat hanya sebatas diizinkan untuk menjual obat-obatan bebas dan alat kesehatan ringan seperti plester, perban, kapas, dan sebagainya. Penanggung jawab toko obat ialah asisten apoteker yakni minimal seseorang yang telah lulus SMK jurusan teknik farmasi. Sedangkan apotek diperbolehkan untuk menjual semua jenis obat, mulai dari obat bebas hingga obat dengan resep dokter. Seorang apoteker minimal lulusan fakultas farmasi menjadi penanggung jawab utama dari apotek.

toko-obat-dan-apotek.jpg

Toko Obat Berizin

Toko obat atau pedagang eceran obat merupakan seseorang atau lembaga yang mempunyai izin untuk menyimpan obat-obatan bebas dan obat-obatan bebas terbatas untuk dijual kembali kepada masyarakat di tempat-tempat tertentu sesuai surat izin. Dasar hukum pendirian toko obat berizin di Indonesia adalah SK Menkes RI No. 1189A/Menkes/SK/X/1999 tentang Wewenang Penetapan Izin di bidang Kesehatan, SK Menkes RI No. 167/Kab/VII/1972 tentang Pedagang Eceran Obat, SK Menkes RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri RI No. 167/Kab/VII/1972 tentang Pedagang Eceran Obat, dan SK Walikota Kota setempat. Adapun masa berlaku SK izin toko obat adalah dua tahun.

Apotek

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), apotek adalah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis. Apotek juga dapat diartikan sebagai suatu tempat tertentu serta tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi maupun perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sarjana farmasi yang sudah lulus dan telah mengucapkan sumpah jabatan yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku disebut apoteker.

Pendirian apotek harus didasari dengan Surat Izin Apotek (SIA) yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Menteri kepada Apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat. Dasar hukum apotek antara lain UU Obat Keras St. 1937 No. 541, UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkoba, UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, PP No. 41 tahun 1980 tentang Masa Bhakti dan Izin Kerja Apoteker, SK Menkes RI No. 922/SK/Menkes/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, dan SK Menkes No. 1189A/Menkes/SK/X/1999 tentang Wewenang Penetapan Izin di bidang Kesehatan.

Perbedaan

Dari uraian di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa perbedaan antara toko obat berizin dengan apotek yaitu :

  1. Toko obat berizin hanya sebatas diizinkan untuk menjual obat-obatan bebas dan alat kesehatan ringan. Sedangkan apotek diperbolehkan untuk menjual semua jenis obat.
  2. penanggung jawab apotek adalah apoteker. Sementara itu, penanggung jawab toko obat berizin ialah asisten apoteker.
  3. Masa berlaku SK izin toko obat yaitu dua tahun. Berbeda dengan masa berlaku SIA (Surat Izin Apotek) yang mencapai lima tahun dengan melakukan registrasi berkala setiap satu tahun.